Senin, 13 Februari 2017

Contoh makalah tata ruang kantor



Haii Sahabat. Postingan kali ini sena bakal kasih contoh makalah yang udah pernah sena buat.

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas waktu dan kesempatan yang diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah  Manajemen perkantoran dengan tapat pada waktunya. Tidak lupa saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam  penyusunan makalah ini yang berjudul Tata letak ruang kantor.
Saya  menyadari dalam  penyusunan  makalah ini bisa dikatakan masih jauh dari kata sempurna untuk itu saya mengharapkan  kritik dan saran yang membangun agar kedepannya  baik lagi.



Pangkalan Bun, 17 November 2016
        Penyusun

                                                                                                               Siti Mifa Sena




Daftar Isi
Kata pengantar..........................................................................................       i
Daftar isi..........................................................................................................      ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang.........................................................................................      1
1.2 rumusan masalah....................................................................................      1
1.3 Tujuan penulisan....................................................................................      1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tata ruang kantor............................................................................      2
2.2 Manfaat tata ruang kantor..............................................................      2
2.3 Tata ruang kantor terbuka...............................................................      3
2.4 keuntungan tata ruang kantor terbuka ...........................................      3
2.5 menyiapkan layout tata ruang terbuka............................................      4
2.6 teknik penataan meja kerja ruang kantor........................................      5
2.7 asas – asas tata ruang kantor...........................................................      6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.....................................................................................      8
3.2 saran ...............................................................................................      9
Daftar pustaka...........................................................................................    10











 


BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang Masalah
Dalam melaksanakan suatu tata usaha, salah satu faktor yang menentukan keberhasilannya adalah penyusunan tempat kerja dan alat-alat perlengkapan kantor dengan sebaik-baiknya. Jika dilihat dari sisi pegawai, ketepatan pemilihan tata ruang kantor ini dapat menentukan produktivitas, kekreatifan dan kenyamanan karyawan secara tidak langsung. Begitu pula jika dihubungkan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas kegiatan. Tata ruang dan lingkungan fisik kantor dapat menentukan bagaimana kualitas serta kuantitas hasil pekerjaan yang dilakukan.
Pada saat ini, lahan kosong banyak dijadikan perkantoran modern. Walau terasa luasnya kurang ideal, tetapi kenyataannya tetap berdiri sebuah kantor. Dari penjelasan ini, maka dapat diambil kesimpulan, bahwa segalanya dapat diatasi, jika teknik atau taktik yang digunakan baik dan dapat menyesuaikan kriteria. Apa dan bagaimana teknik-teknik yang paling tepat dan sesuai standar tata ruang kantor tersebut, akan kami bahas dalam makalah berikut.
1.2       Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut.
1.Apa yang dimaksud dengan tata ruang kantor?
2.Apa manfaat tata ruang kantor?
3.Bagaimana menyiapkan layout/tata ruang kantor?
4. Apa yang dimaksud tata ruang kantor terbuka ?
5. apa teknik penataan meja kerja ruang kantor ?
1.3       Tujuan Penulisan
Dari masalah-masalah yang telah dirumuskan di atas, maka penulisan makalah ini memiliki beberapa tujuan, antara lain:
1          Untuk mengetahui maksud dari tata ruang kantor.
2          Untuk mengetahui manfaat tata ruang kantor.
3          Untuk mengetahui asas-asas dari tata ruang kantor.
4          Untuk mengetahui tata ruang kantor terbuka.
5. untuk mengetahui teknik penataan meja kerja ruang kantor
6 untuk mrngetahui asas-asas tata ruang kantor
BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Tata Ruang Kantor
Dalam melaksanakan tata usaha, suatu faktor penting yang turut menentukan kelancarannya ialah penyusunan tempat kerja dan alat perlengkapan  kantor dengan sebaik-baiknya.  Menurut The Liang Gie, penyusunan  alat-alat kantor pada letak yang tepat serta pengaturan tempat kerja yang menimbulkan kepuasan bekerja bagi para pegawai disebut tata ruang perkantoran.
Tata ruang kantor menurut George R. Terry, merupakan penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang dan tentang penggunaan secara terperinci dari ruang ini untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak.
Sedangkan tata ruang kantor menurut Littlefield, Frank M. Rachel and Donald L. Caruth, adalah  susunan perlengkapan atau peralatan dalam lantai yang luas.
Tata ruang kantor dapat pula didefinisikan sebagai penempatan alat-alat dan mesin-mesin serta pengaturan tempat kerja bagi para pegawai sehingga diperoleh efisiensi.

2.2     Manfaat Tata Ruang Kantor
Tata ruang kantor yang baik akan menimbulkan keuntungan-keuntungan bagi organsasi yang bersangkutan dalam menyelesaikan pekerjaan. Pada pokoknya akan diperoleh manfaat-manfaat sebagai berikut.
a)    Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai karena berjalan mondar-mandir yang sebenarnya tidak perlu.
b)   Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan.
c)    Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu suatu luas lantai tertentu dapat dipergunakan untuk keperluan yang sebanyak-banyaknya.
d)    Mencegah para pegawai di bagian lain terganggu oleh publik yang akan menemui suatu bagian tertentu.
Dalam menyusun ruang untuk kerja perkantoran, ada beberapa tujuan yang perlu dicapai. Tujuan itu merupakan syarat-syarat yang hendaknya dipenuhi dalam setiap tata ruang kantor yang baik. Tujuan itu antara lain:
1)     Pekerjaan di kantor itu dalam proses pelaksanaannya dapat menempuh jarak yang sependak mungkin.
2)     Rangkaian aktivtas tata usaha dapat mengalir secara lancar.
3)     Segenap ruang dipergunakan secara efisien untuk keperluan pekerjaan.
4)     Kesehatan dan kepuasan bekerja para pegawai dapat terpelihara.
5)     Pengawasan terhadap pekerjaan dapat berlangsung secara memuaskan.
6)     Pihak luar yang mengunjungi kantor yang bersangkutan mendapat kesan yang baik tentang organisasi itu.
7)     Susunan tempat kerja dapat dipergunakan untuk berbagai pekerjaan dan mudah diubah sewaktu-waktu diperlukan.

2.3       Tata Ruang Kantor Terbuka
Yang dimaksud dengan tata ruang kantor terbuka (Open Plan Offices) adalah ruangan besar untuk bekerja yang ditempati  oleh beberapa pegawai yang bekerja bersama-sama diruangan tersebut tanpa dipisahkan oleh penyekat.
Ruang besar terbuka adalah lebih baik daripada ruang yang sama luasnya tetapi terbagi dalam satuan-satuan kecil. Tata ruang kantor terbuka lebih memuaskan daripada terpisah-pisah, karena :
1.  Memungkinkan pengawasan yang lebih efektif terhadap segenap pegawai.
2.  Lebih memudahkan hubungan diantara para pegawai, menumbuhkan rasa persatuan yang lebih erat.
3.  Lebih memudahkan tersebarnya cahaya dan peredaran cahaya.
4.  Jika terjadi penambahan pegawai atau alat-alat kantor, tata ruang terbuka lebih mudah menampungnya.
2.4 Keuntungan tata ruang kantor terbuka :
1.   Mudah dalam pengawasan, pengaturan cahaya, udara, pengaturan warna dan dekorasi
2.   Luwes atau fleksibel apabila diperlukan perubahan ruangan dan tidak memerlukan biaya tinggi
3.   Mudah untuk mengadakan hubungan langsung, pengawasan, penyeragaman kerja dan pembagian peralatan kerja.
4.     Biaya lebih hemat atau murah untuk pemeliharaan : ruangan kerja, penggunaan kelengkapan ruangan dan peralatan, penggunaan telepon dan lain-lainnya.
Kerugian tata ruang kantor terbuka :
1.     Kemungkinan timbul atau terjadi kegaduhan atau kebisingan
2.     Pegawai sulit untuk melakukan pekerjaan dengan penuh konsentrasi
3.     Batas kedudukan antara pimpinan dan bawahan tidak nampak jelas
4.     Pekerjaan yang bersifat rahasia sulit dilakukan
5.     Kemungkinan nampak adanya tumpukan-tumpukan berkas atau kertas dan peralatan kerja lainnya, sehingga mengakibatkan pemandangan yang kurang baik.

2.5   Menyiapkan Layout tata ruang terbuka
a)        Pada tata ruang terbuka dimana banyak orang bekerja, apabila pegawai-pegawai dikelompokkan dibawah pengawasan seseorang pejabat mereka ditempatkan di dekat msing-msing pejabat yang bertangggung jawab atas kelompok itu.
b)        Pegawai-pegawai yang mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lembut, misalnya mencatat angka-angka kecil secara cermat atau melukis gambar-gambar yang halus, diberi tempat yang terbanyak memperoleh penerangan cahaya, demi kesehatan mata dan kesempurnaan hasil kerja.
c)        Pegawai-pegawai yang bertugas mengenai urusan-urusan yang mengandung resiko besar, ditempatkan di pojok yang tidak sering dilalui lalu lintas orang-orang. Kalau perlu dapat dibuatkan pedengan dari kaca. Pegawai-pegawai yang bertugas demikian itu misalnya para kasir. Dengan demikian terjaminlah keamanan uang yang berada di bawah tanggungjawabnya.
d)       Pegawai-pegawai yang sering membuat hubungan kerja dengan bagin-bagian lainnya atau denga publik, ditempatkan di dekat pintu. Dengan demikian orang-orang yang harus menghubunginya tidak mondar-mandir melewati meja-meja dan mengganngu pegawai-pegawai lainnya.
e)        Lemari dan alat-alat perlengkapan lainnya di taruh di dekat pegawai-pegawawi yang paling sering menggunakan benda-benda itu.
f)         Alat-alat kantor yang menimbulkan suara ribut, misalnya mesin stensil, ditaruh di dekat jendela, sehingga gema suaranya sebagian besar dapat langsung terbuang keluar ruangan.
g)        Meja yang memuat alat-alat yang banyak memberikan getaran, misalnya mesin hitung, tidak boleh menempel tembok atau tiang. Ini untuk mencegah getaran mengganggu seluruh ruangan.
h)         Lemari yang berat atau peti besi dapat diletakkan menempel tembok atau tiang sehingga mendapat peyangga untuk menambah kekuatannya.

2.6 Teknik Penataan Meja Kerja Ruang Kantor

Semakin banyak jumlah personil suatu kantor akan memiliki meja kerja yang relatif banyak. Oleh sebab itu, meja kerja perlu ditata dengan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi prinsip tata ruang kantor yang baik.
Teknik penataan meja kerja dapat dilakukan dengan cara berikut :
1.     Meja-meja kerja sebaiknya disusun menurut garis lurus menghadap ke jurusan yang sama atau dengan pola susunan yang saling bertolak belakang atau dengan posisi beradu punggung.
2.    Pada tata ruang yang terbuka atau susunan meja-meja dapat terdiri atas beberapa baris.
3.    Diantara baris meja dan blok suatu baris dengan blok baris lainnya perlu disediakan jarak untuk lalu lintas personil, atasan, maupun orang lain yang sedang mendapat layanan.
4.    Lebar lorong diantara satu blok baris dengan blok baris lainnya sekitar 120 cm dan lorong diantara satu baris dengan baris lainnya sekitar 80 cm.
5.    Meja untuk pimpinan dalam suatu ruang terbuka ditempatkan dibelakang menghadap searah dengan personil atau didepan personil berhadapan dengan personil.
6.    Penempatan pimpinan suatu unit kerja dengan pimpinan unit kerja lain pada rung terbuka ditempatkan dekat dengan personil yang menjadi bawahannya.
7.    Penempatan personil disesuaikan dengan jenis pekerjaannya, personnil yang banyak mengerjakan pekerjaan yang memerlukan konsentrasi kerja yang tinggi ditempatkan jauh dari lalu lintas orang-orang, demikian juga personil yang banyak berhubungan dengan pihak luar ditempatkan dekat pintu masuk.
8.    Personil yang menggunakan alat kerja yang menimbulkan suara ribut (bising) ditempatkan pada tempat yang dapat meredam suara atau jauh dari personil lain yang memerlukan konsentrasi kerjayang tinggi
9.    Personil yang memiliki perlengkapan kerja yang relatif sulit dipindahkan ditempatkan dekat dengan perlengkapan kerjanya
10. Personil yang memiliki alat kerja yang menimbulkan getaran ditempatkan jauh dari dinding atau tiang agar getaran tersebut tidak merembes kebagian lain.
11.  Personil yang memiliki perlengkapan kerja lemari yang berat atau peti besi ditempatkan dekat dinding agar perlengkapan kerjanya ditempatkan menempel ke tembok atau tiang untuk mendapatkan penyangga
12. Pimpinan yang sering menerima tamu dan membicarakan hal-hal yang bersifat rahasia organisasi ditempatkan pada kamar tersendiri
13. Pimpinan atau tenaga ahli karena sifat pekerjaannya membutuhkan ruangan tersendiri dapat dibuat ruang tersendiri dengan ukuran 2,5x3,6 (9 m2), untuk keperluan meja pimpianan (150x90cm), kursi pimpinan, kursi tamu, lemari pajangan/arsip pimpinan, dan lorong untuk lalu lintas pimpinan dan tamu.



2.7     Asas-Asas Tata Ruang Kantor
Seorang ahli tata ruang pabrik Richard Muther merumuskan 6 asas pokok tata ruang pabrik yang terbaik. Walaupun asas-asas itu diperuntukkan bagi tempat kerja yang tugasnya menghasilkan sutau barang, namun dengan penyesuaian seperlunya dapat dijadikan sebagai dasar bagi tata runag kantor. Asas-asas tersebut antara lain:
a)     Asas mengenai jarak terpendek
Dengan tidak mengabaikan hal-hal yang khusus, suatu tata ruang yang terbaik ialah yang memungkinkan proses penyelesaian suatu pekerjaan menempuh jarak yang sependek-pendeknya. Dalam menyusun tempat kerja dan menempatkan alat-alat, hendaknya asas ini dijalankan sejauh mungkin.
b)     Asas mengenai rangkaian kerja
Suatu tata rung kantor yang terbaik ialah yang menempatkan para pegawai dan alat-alat kantor menurut rangkaian yang sejalan dengan urut-urutan penyelesaian pekerjaan kantor yang bersangkutan. Asas ini merupakan kelengkapan dari asas mengenai jarak terpendek. Jarak terpendek tercapai jika para pekerja atau alat-alat ditaruh berderet-deret menurut urutan proses penyelesaian pekerjaan. Menurut asas ini suatu pekerjaan harus senantiasa bergerak maju dari permulaan dikerjakan sampai selesainya, tidak ada gerak mundur atau menyilang. Hali ini tidak berarti bahwa jalan yang ditempuh harus selalu berbentuk garis lurus. Yang terpenting adalah proses itu harus selalu mengarah maju ke muka menuju penyelesaian. Bentuknya dapat berupa garis bersiku-siku atau lingkaran ataupun berwujud huruf L atau U.
c)     Asas mengenai penggunaan segenap ruang
Tata ruang yang terbaik ialah yangmempergunakan sepenuhnya semua ruang yang ada. Ruan gitu tidak hanya yang berupa luas lantai saja (ruang datar), melainkan juga ruang yang vertical ke atas maupun ke bawah. Jadi diusahakan tidak ada ruang yang dibiarkan tidak terpakai.
d)     Asas mengenai perubahan susunan tempat kerja
Tata ruang yang terbaik ialah yang dapat diubah atau disusun kembali dengan tidak terlampau sukar atau tidak memakan biaya yang besar.



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Yang dimaksud dengan tata ruang kantor terbuka (Open Plan Offices) adalah ruangan besar untuk bekerja yang ditempati  oleh beberapa pegawai yang bekerja bersama-sama diruangan tersebut tanpa dipisahkan oleh penyekat.
Ruang besar terbuka adalah lebih baik daripada ruang yang sama luasnya tetapi terbagi dalam satuan-satuan kecil. Tata ruang kantor terbuka lebih memuaskan daripada terpisah-pisah
tata ruang kantor juga memiliki keuntungan dan kerugian
keuntungan :
1.   Mudah dalam pengawasan, pengaturan cahaya, udara, pengaturan warna dan dekorasi
2.   Luwes atau fleksibel apabila diperlukan perubahan ruangan dan tidak memerlukan biaya tinggi
3.   Mudah untuk mengadakan hubungan langsung, pengawasan, penyeragaman kerja dan pembagian peralatan kerja.
4.     Biaya lebih hemat atau murah untuk pemeliharaan : ruangan kerja, penggunaan kelengkapan ruangan dan peralatan, penggunaan telepon dan lain-lainnya.
Kerugian tata ruang kantor terbuka :
1.     Kemungkinan timbul atau terjadi kegaduhan atau kebisingan
2.     Pegawai sulit untuk melakukan pekerjaan dengan penuh konsentrasi
3.     Batas kedudukan antara pimpinan dan bawahan tidak nampak jelas
4.     Pekerjaan yang bersifat rahasia sulit dilakukan
5.     Kemungkinan nampak adanya tumpukan-tumpukan berkas atau kertas dan peralatan kerja lainnya, sehingga mengakibatkan pemandangan yang kurang baik.

 Asas pokok tata ruang kantor
a)     Asas mengenai jarak terpendek
b)     Asas mengenai rangkaian kerja
c)     Asas mengenai penggunaan segenap ruang
d)     Asas mengenai perubahan susunan tempat kerja

3.2 Saran
Makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga kedepannya pembuatan makalah ini bisa lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar